Tapis adalah sejenis kain
tradisional berbentuk menyerupai sarung yang dibuat dari tenunan benang katun
(kapas) dengan motif beranekaragam, seperti: geometris, manusia, menader, alam,
flora, dan fauna yang disulam memakai sistem cucuk dengan benang emas, benang
sutera, dan atau benang perak. Kain ini umumnya dikenakan oleh para perempuan
Lampung untuk menutupi tubuh bagian pinggang ke bawah
Sejak kapan kain tapis mulai
dibuat oleh orang Lampung sudah tidak diketahui lagi. Namun menurut sejarawan
Robyn dan John Maxel memperkirakan kerajinan tenun menggunakan kapas baru
diperkenalkan pedagang asing yang singgah di Lampung pada sekitar abad ke-7
Pada
tahun 1950, para pengrajin tapis masih menggunakan bahan hasil pengolahan
sendiri, khususnya untuk bahan tenun. Proses pengolahannya menggunakan sistim
ikat, sedangkan penggunaan benang emas telah dikenal sejak lama.
Bahan-bahan
baku itu antara lain:
1.
Khambak/kapas
digunakan untuk membuat benang.
2.
Kepompong
ulat sutera untuk membuat benang sutera.
3.
Pantis/lilin
sarang lebah untuk meregangkan benang.
4.
Akar
serai wangi untuk pengawet benang.
5.
Daun
sirih untuk membuat warna kain tidak luntur.
6.
Buah
pinang muda, daun pacar, kulit kayu kejal untuk pewarna merah.
7.
Kulit
kayu salam, kulit kayu rambutan untuk pewarna hitam.
8.
Kulit
kayu mahoni atau kalit kayu durian untuk pewarna coklat.
9.
Buah
deduku atau daun talom untuk pewarna biru.
10.
Kunyit
dan kapur sirih untuk pewarna kuning.
Pada saat ini bahan-bahan tersebut diatas
sudah jarang digunakan lagi, oleh karena pengganti bahan-bahan diatas tersebut sudah
banyak diperdagangkan di pasaran.
Peralatan tenun kain
tapis
Proses pembuatan tenun kain tapis
menggunakn peralatan-peralatan sebagai berikut:
Sesang yaitu alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat tenun.
Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat:
Sesang yaitu alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat tenun.
Mattakh yaitu alat untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat:
1.
Terikan
(alat menggulung benang)
2.
Cacap
(alat untuk meletakkan alat-alat mettakh)
3.
Belida
(alat untuk merapatkan benang)
4.
Kusuran
(alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang)
5.
Apik
(alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung hasil tenunan)
6.
Guyun
(alat untuk mengatur benang)
7.
Ijan
atau Peneken (tunjangan kaki penenun)
8.
Sekeli
(alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan
melintang)
9.
Terupong/Teropong
(alat untuk memasukkan benang pakan ke tenunan)
10.
Amben
(alat penahan punggung penenun)
11.
Tekang
yaitu alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.